Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah tumbuhan penghasil rempah-rempah yang berasal dari bijinya. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga memicu penjelajah Eropa berkelana untuk memonopoli lada dan mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia dan Amerika
Lada yang dikenal sebagai King of Spices adalah salah satu komoditas ekspor tradisional andalan Indonesia yang diperoleh dari buah tanaman lada (Piper nigrum Linn). Meskipun tanaman ini bukan tanaman asli Indonesia peranannya sangat besar di dalam perekonomian nasional. Lada Indonesia sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat, Singapura dan Belanda dalam bentuk lada putih dan lada hitam. Untuk mendapatkan lada kualitas ekspor perlu diperhatikan baik faktor-faktor prapanen (sifat fisik, sifat kimia serta sifat biologis dari lada) maupun pascapanennya (pengolahan lada).
Menurut jenisnya lada ada dua macam yaitu lada putih dan lada hitam. Lada putih adalah buah lada yang dipetik saat buah lada itu sudah matang. Lantas dikupas kulitnya dengan cara merendamnya dalam air mengalir selama dua minggu, kemudian dijemur selama tiga hari. Sedang lada hitam ialah buah lada yang saat dipetik sudah matang tapi kulitnya masih hijau, dan langsung di jemur selama tiga hari tanpa direndam terlebih dahulu.
Selama ini lada digunakan masih sebatas untuk industri makanan khususnya untuk pengawet daging, bumbu penyedap masakan, dan campuran obat-obatan. Namun ada juga digunakan untuk industri farmasi sebagai salah satu bahan wewangian. Selain itu juga lada dapat diolah menjadi :
1.lada bubuk (black pepper)
2.lada putih (white pepper)
3.saus lada hitam (black pepper sauce)
4.lada hijau kering (dehydrated green pepper)
5.lada hijau kering yang dibekukan (freeze dried green pepper)
6.lada beku (frozen pepper)
7. sambal (green pepper sambal)
8.sause lada hijau (green pepper sauce)
9.lada putih tanah (ground white pepper)
10. lada hitam tanah (ground black pepper)
11. lada yang digunakan untuk kesehatan (pepper in medicinal use)
12.tahu lada (pepper beancurd)
13. kue kering lada (pepper cookies)
14.lada dalam botol (pepper in brine–cane, bottle, bulk)
15. mayonnaise lada (pepper mayonnaise)
16.minyak lada (pepper oil)
17.oleoresin lada (pepper oleoresin)
18.parfum lada (pepper perfume)
19.wewangian lada (pepper potpourri)
20. lada manis (pepper sweet)
21. teh lada (pepper tea)
22.youghurt lada (pepper youghurt)
23. lada hijau yang diawetkan (preserved green pepper).
Sementara produk yang dikembangkan dari lada dibagi dalam tiga kelompok yakni lada hitam, lada putih dan lada hijau. Pada umumnya lada hitam dan lada putih digunakan untuk keperluan dapur, bumbu masak, parfum dan obat-obatan. Negara maju mengimpor lada hitam kebanyakan dijadikan bubuk. Amerika Serikat adalah pasar potensial untuk lada hitam dan produk lada hitam. Pengolahan lada hitam secara tradisional, yakni buah lada dipanen dan dipisahkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak sebelum dijemur atau dikeringkan. Untuk meningkatkan efisiensi pengolahan, telah direkayasa alat perontok lada baik yang digerakkan dengan pedal berkapsitas 120 kg per jam.
Berbeda dengan proses pengolahan lada putih. Biji lada yang sudah matang lantas direndam dalam air mengalir selama tujuh sampai sembilan hari untuk melunakkan kulitnya. Lantas kulit tersebut digosok dan dicuci lalu dikeringkan. Lada putih sering digunakan untuk makanan ringan, kuah dan sup. Eropa Barat adalah pasar potensial untuk lada putih. Pengolahan lada putih secara tradisional dilakukan dengan cara merendam buah lada di selokan atau sungai 10-14 hari hari untuk melunakkan kulitnya. Lantas diinjak-injak untuk melepaskan kulitnya sambil dicuci. Untuk mengatasi masalah bau akibat terjadinya mikroba, telah direkayasa alat pengolah lada secara mekanis. Keunggulan yang diperoleh dari alat ini adalah waktu pengolahan lebih cepat, aroma lebih baik dan higienis. Buah lada yang akan dikupas terlebih dahulu dirontokkan dari tangkainya, kemudian dimasukkan ke alat pengupas.